Senin, 21 Februari 2011

kurikulum pendidikan Indonesia

UU No. 22 tahun 1999 tentang otonomi daerah yang meletakkan sektor pendidikan sebagai salah satu sektor pembangunan yang berbasis kedaerahan lainnya dan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, sebagai pengganti UU No. 2 tahun 1989.[1] Kedua undang-undang tersebut membawa perspektif baru yang amat revolusioner dalam konteks perbaikan sektor pendidikan, yang mendorong pendidikan sebagai urusan publik dan urusan masyarakat baik dalam kebijakan kurikulum, manajemen maupun berbagai kebijakan pengembangan institusi pendidikan itu sendiri.

 kurikulum di ibaratkan sebagai sesuatu  yang di rencanakan, guna mencapai tujuan dari pendidikan.

Kurikulum di ibaratkan sebagai sebuah bangunan yang akan di bangun. Untuk membangun bangunan tersebut, maka di butuhkan lah tukang, dan tukang ini di ibaratkan tenaga pengajar atau pendidik, dan materi" untuk membangun bangunan tersebut di ibaratkan sebagai  bahan-bahan yang akan di ajarkan kepada siswa yang sedang mengalami pertumbuhan menjadi manusia yang cocok dan ideal


kurikulum berperan penting dalam kemajuan bangsa. Konsep kurikulum yg ideal tanpa di dukung oleh pelaksana dan segala fasilitas yg memadai, maka hasilnya akan sia-sia saja untuk mencapai suatu bangsa yang bermutu dan sesuai harapan.


perubahan-perubahan kurikulum di Indonesia
1947 (Rentjana Pelajaran 1947.) 1952, 1968, 1984, 1994, 2004.
kurikulum ini bersifat dinamis, karena di sesuaikan dengan perkembangan dan tuntutan zaman yg berubah di masyarakat.

kurikulum 1947 (rentjana Pelajaran) : kurikulum ini bersifat meneruskan kurikulum sebelum nya yaitu kurikulum kolonial belanda dan jepang. bertujuan untuk pembentukan karakter manusia Indonesia yg merdeka, berdaulat dan sejajar dengan bangsa lain di muka bumi ini.


Kurikulum 1952 (Rentjana Pelajaran Terurai 1952) : kurikulum ini sudah mengarah kepada sistem pendidikan nasional. yg unik dari kurikulum ini yaitu setiap pelajaran, harus di hubungkan berdasarkan kehidupan sehari-hari.


Kurikulum 1964 (Rentjana Pendidikan 1964) : ciri ciri dari kurikulum ini yaitu, pemerintah menginginkan agar rakyat mendapat pendidikan akademik pada jenjang SD, sehingga pembelajaran di pusatkan pada program Pancawhardana, yaitu perkembangan moral, kecerdasan, emosional/artistik, keprigelan dan Jasmani...

Kurikulum 1968 : merupakan pembaharuan dari kurikulum 1964, yang dirubahnya program pancawhardana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus. kurikulum ini merupakan perwujudan dariperubahan orientasi pada pelaksanaan UUD 1945 yang murni dan konskuen...

kurikulum 1975 :kurikulum yg menggunakan pendekatan" antara lain
  • berorienntasi tujuan
  • menganut pendekatan integrative  yaitu dalam arti bahwa setiap pelajaran memiliki arti dan peranan dalam mencapai tujuan" integratif (bersifat kesatu paduan yg tak dapat di pisahkan)
  • menekankan kepada efisiensi dan efektifitas dalam hal daya dan waktu
  • menganut pendekatan sistim instruksional, yg bertujuan untuk mencapai tujuan yg spesifik, dapat diukur dan dirumuskan dalam tingkah laku siswa
  • di pengaruhi psikologi tingkah laku yg mengacu pada stimulus respon (rangsang jawab) dan drill (latihan)
namun kurikulum 1975 sampai 1983 di anggap sudah tak bisa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, maka di gantilah kurikulum tersebut dengan kurikulum 1983

Kurikulum 1984 : kurikulum ini terdapat perubahan dasar dari kurikulum sebelum nya, dan memiliki tujuan-tujuan, antara lain:
  • berorientasi pada tujuan instruksional (merumuskan tujuan apa yg harus di capai siswa dalam proses pembelajaran)
  • pendekatan pengajaran yg berpusat pada anak didik, yaitu CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif). CBSA itu sendiri adalah cara belajar siswa yg menuntut siswa aktif terlibat secara fisik, mental, intelektual, dan emosional, dengan harapan siswa dapat pengalaman belajar secara maksimal, baik di ranah kognitif maupun di psikomotorik nya.
  • materi di sajikan melalui pendekatan secara spiral. maksud spiral yaitu pemdekatan dalam mengajar yg mengacu pada kedalaman dan keluasan, maksud nya makin tinggi jenjang sekolahnya, makin dalam dan luas juga materi yg diberikan.
  • menanamkan pengertian terlebih dahulu baru latihan.
  • mmateri di sajikan berdasarkan tingkat kesiapan dan kemmatangan siswa
  • menggunakan pendekatan keterampilan proses
Kurikulum 1994 : kurikulum pelengkap dari kurikulum sebelum nya. pada kurikulum ini mengubah sistem semester menjadi sistem catur wulan, dimana 1 tahun di bagi menjadi 3 tahap, yang di harapkan siswa dapat menerima materi lebih banyak. 

Kurikulum 2004 : kurikulum ini bisa di sebut sebagai KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).karakteristik KBK sebagai berikut :
  • Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupu klasikal.
  • Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman
  • Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi.
  • Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif.
  • Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi    
Kurikulum KTSP : Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan. Kurikulum ini di gunakan dari tahun 2006 sampai sekarang ini (2011). KTSP ini memiliki tujuan yaitu:
  • Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal.
  • Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman.
  • Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi.
  • Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif.
  • Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi. 
SUMBER : 
Jumari, kang. 2007. http:// kangjumari.blogspot.com/27/12/kurikulum-di-indoonesia-pembahuruan.html. rabu. 26 desember 2007.
Wikipedia
Google
 

Tidak ada komentar: